Ngelo – Nahdlatul Ulama (NU) Ranting Ngelo bersama seluruh Badan Otonom (Banom) kembali menggelar kegiatan Naharul Ijtimak pada Sabtu, 29 November 2025. Bertempat di Balai Desa Ngelo, kegiatan yang dimulai pukul 09.00 hingga 11.30 WIB ini berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan.
Acara tersebut dihadiri oleh jajaran struktural NU dan Banom Ranting Ngelo, Kepala Desa Ngelo Tri Maryono beserta seluruh perangkat desa. Kehadiran para tokoh masyarakat dan kader NU menjadikan forum ini semakin hidup sebagai ruang konsolidasi sekaligus pembinaan umat.
Rangkaian kegiatan diawali dengan lantunan lagu-lagu kebangsaan sebagai bentuk penghormatan dan rasa cinta terhadap tanah air. Suasana ruangan kembali menghangat ketika hadirin bersama-sama menyanyikan Mars Syubbanul Wathon, sebuah napas perjuangan warga NU. Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan shalawat Bil Qiyam yang mengundang kekhusyukan dan keberkahan.
Memasuki sesi doa bersama, tahlil dipimpin oleh Kiai Paniran selaku Rois Syuriyah NU Ranting Ngelo. Doa dipanjatkan untuk keselamatan bangsa, masyarakat, serta para muassis dan sesepuh desa yang telah berjasa dalam perjuangan dakwah dan sosial kemasyarakatan.
Kiai Badrun juga mengajak seluruh warga NU untuk terus menjadi pelopor dalam menjaga moralitas, memperkuat akhlak, dan menghidupkan amaliyah ahlussunnah wal jamaah di tengah derasnya arus perubahan zaman.
Kegiatan Naharul Ijtimak NU Ranting Ngelo ini kembali menjadi momentum penting dalam merawat tradisi keagamaan, mempererat solidaritas, serta menanamkan nilai-nilai kebajikan kepada masyarakat. Dengan semangat kebersamaan antara NU, Banom, dan pemerintah desa, kegiatan ini diharapkan terus menjadi pilar penguatan masyarakat yang religius, berkarakter, dan berdaya.
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah antarpeserta. Dalam suasana yang hangat dan penuh persaudaraan, para tokoh NU, perangkat desa, serta warga saling bertukar pandangan mengenai berbagai persoalan kemasyarakatan yang perlu mendapat perhatian bersama.
Para peserta mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan ini. Selain sebagai ruang silaturahmi, Naharul Ijtimak juga menjadi wadah untuk memperkuat pemahaman keagamaan, mempertegas komitmen kebangsaan, dan mengokohkan peran NU dalam kehidupan sosial masyarakat Ngelo.
Beberapa tokoh Banom menyampaikan apresiasi atas keberlangsungan kegiatan tersebut. Mereka berharap Naharul Ijtimak tidak hanya menjadi agenda rutin, tetapi juga momentum kebangkitan moral di tengah tantangan zaman seperti degradasi akhlak, maraknya judi online, dan melemahnya nilai-nilai gotong royong.
Dengan kebersamaan yang terjalin di acara tersebut, NU Ranting Ngelo optimis dapat terus menggerakkan kegiatan sosial-keagamaan yang berdampak positif bagi masyarakat. Naharul Ijtimak kembali menjadi bukti bahwa tradisi yang dijalankan dengan penuh keikhlasan mampu menghadirkan kekuatan moral untuk membangun desa yang religius, rukun, dan berkarakter.
Kegiatan berakhir dengan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi antara NU, banom, pemerintah desa, serta masyarakat sebagai upaya menjaga marwah desa dan menghidupkan nilai-nilai luhur yang menjadi jati diri warga Ngelo.